Seperti stasiun dan
kereta. Stasiun tak pernah memiliki kereta seutuhnya. Ia hanya singgah sejenak lantas melaju kembali. Meski selalu dalam jalur yang sama. Tetapi semuanya tak akan sama, karena
sejarah tak akan pernah terulang. Sekalipun jam pemberangkatan, stasiun atau jenis
keretanya sama. Tetapi jelas pemainnya berbeda. Mereka yang turun, naik atau menetap
di dalamnya jelas orang-orang yang berbeda.
Jika, kereta itu
dianalogikan kehidupan ini dan orang-orang di dalam keretanya satu diantaranya
adalah aku. Suatu saat akan tiba saatnya aku naik, turun atau menetap di
dalamnya. Begitu juga akan tiba saatnya aku berjumpa atau berpisah dengan
orang-orang, situasi dan kenyataan baru. Cepat atau lambat aku mampu
menyesuaikan diri tergantung penerimaan dirku. Mengubah, diubah atau
bertahan juga tergantung bagaimana aku mengambil keputusan.
Tetapi satu hal
yang harus aku ingat. Tuhan, akan memampukan aku melewati semua ini. Tak usah
dan tak guna aku mendramatisir semuanya. Tidak, aku hanya rindu sesuatu yang hilang disini hingga akhirnya ku dapati bening di ujung
mataku. Kuatkan mentalmu, nikmati perjalananmu dan badai pasti berlalu.